Quantcast
Channel: FAKULTAS KEDOKTERAN
Viewing all 410 articles
Browse latest View live

Menkes: Mengatasi Pemerataan Dokter Spesialis, diperlukan Sinergisitas dan Regulasi Antara Institusi Pendidikan dan Pihak Kesehatan Untuk Kesejahteraan Pelayanan Masyarakat

$
0
0

Saat ini dunia kesehatan di Indonesia sedang mengalami sebuah tantangan besar dalam hal pemerataan dan penyebaran pelayanan kesehatan terutama bidang tenaga Kedokteran. Sebagai negara maju Indonesia merupakan salah satu negara yang besar dengan banyaknya jumlah kepulauan yang tersebar sepanjang mulai dari Sabang sampai dengan Merauke. Tentunya wilayah yang besar ini tidak diiringi dengan pemerataan jumlah dokter spesialis sehingga menjadikan  kesejahteraan pelayanan kesehatan di Indonesia belum optimal.

Hampir seluruh Rumah Sakit kita membutuhkan banyak sekali tenaga dokter spesialistik, terutama dokter yang mau masuk kedaerah-daerah terpencil di bagian negara ini, akan tetapi masalahnya adalah para lulusan dokter dan dokter spesialis kita banyak yang tidak mau mengabdi  didaerah terpencil, Ungkap Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes –RI) Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moleok, SpM (K).

Statement tersebut di tegaskan pada saat beliau memberikan keynote speech dihadapan ratusan audience dalam Seminar dan Lokakarya Pendidikan Spesialis dan Subspesialis yang bertajuk “Integrasi Penyelenggaraan Pendidikan Dokter Spesialis dan Subspesialis Berdasarkan Undang-Undang Dikdok 2013 Untuk Menjamin Independensi Profesi dan Tercapainya Standar Akademik Berorientasi pada Pelayanan Kesehatan yang Prima” yang dipusatkan di Gedung Widyaloka – Universitas Brawijaya, pada Kamis (23/2/17).

Berdasarkan data yang kami himpun, sebanyak kurang lebih 937 Rumah Sakit dengan berbagai tipe di Indonesia, masih mengalami kekurangan sebesar 2.484  tenaga dokter spesialis. Data tersebut dapat kita hitung dengan rincian: 460 dokter spesialis anak, 388 spesialis Penyakit Dalam, 546 spesialis Bedah, 74 spesialis Anasthesi, 225 spesialis Radiologi, 125 Spesialis Patologi Klinik, 219 spesialis Bedah Medic, dan 202 dokter spesialis Patologi Anatomi.

Lebih rinci Menkes memaparkan bahwa rasio dokter spesialis adalah 12,6 per 100.000 penduduk (per 31 Desember 2015) sudah mencapai target rencana pengembangan tenaga kesehatan Tahun 2011-2025 yakni sebesar 12,2 per 100.000 penduduk. Namun demikian terdapat disparitas yang cukup besar antar provinsi di Indonesia. Rasio dokter spesialis terendah ada di Provinsi Papua dengan rasio 3,0 per 100.000 penduduk, sedangkan rasio dokter spesialis tertinggi ada di provinsi DKI Jakarta dengan rasio 52,2 per 100.000 penduduk.

Kekurangan jumlah tersebut bukan karena tenaga dokter kita sedikit tetapi penempatannya tidak merata karena mayoritas lulusan dokter tidak mau ditugaskan kedaerah perbatasan atau bahkan pedalaman yang jauh dari pusat perkotaan. Masalah ini tidak hanya terjadi di daerah saja, Di Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta saja, ada seribu dokter spesialis tapi tidak satupun mau tinggal dan mengabdi di Kepulauan Seribu, tutur Guru Besar Universitas Indonesia ini.

Menteri Kesehatan dalam orasinya mengangkat tema “Penguatan Pelayanan Kesehatan Spesialistik Melaui Integrasi Penyelenggaraan Pendidikan” dengan kerangka penyajian sebagai berikut antara lain: Analisis situasi dan Tantangan pembangunan kesehatan, Strategi dan Arah Kebijakan Pelayanan Kesehatan, Kebijakan Kementerian Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Spesialistik, Harmonisasi Pendidikan dengan Pelayanan Kesehatan Spesialistik.

 Kementerian Kesehatan terus mengupayakan berbagai program untuk memeratakan distribusi tenaga kesehatan, agar layanan kesehatan dapat lebih dijangkau masyarakat, antara lain melalui:

1) Program Internship Dokter Indonesia (PIDI) merupakan upaya untuk meningkatkan kemahiran dan pemandirian dalam melaksanakan praktik kedokteran berupa proses pelatihan keprofesian pra-registrasi yang dikenal di berbagai negara sebagai internship atau housemanshipInternsip dapat dikatakan sebagai proses pemantapan mutu profesi dokter dalam menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan, secara terintegrasi, komprehensif, mandiri serta menggunakan pendekatan kedokteran keluarga dalam rangka pemahiran dan penyelarasan antara hasil pendidikan dengan praktik di lapangan.

Undang-undang Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 dan perkembangan global dalam etika praktik kedokteran mensyaratkan bahwa pasien tidak boleh dijadikan objek praktik mahasiswa kedokteran. Hal ini dilakukan untuk menghormati hak-hak azasi pasien. Hal inilah yang melatarbelakangi adanya perubahan mendasar dalam pengendalian praktik kedokteran sehingga berdampak pada proses pendidikan dokter.

Pada Tahun 2016, sebanyak 9.542 orang telah mengikuti PIDI, terdapat peningkatan bila dibandingkan Tahun 2015 yang diikuti sebanyak 8.296 orang, kata Menkes.

2) Nusantara Sehat (NS) merupakan program penempatan tenaga kesehatan berbasis tim ke daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK). Sejak mulai diberangkatkan pada April 2015, sebanyak 1.422 tenaga kesehatan (251 tim) telah diberangkatkan ke daerah perifer di 28 provinsi dan 91 kabupaten/kota.

Kemenkes memanggil para tenaga kesehatan secara online untuk mendaftar dalam NS. Saya bangga ribuan tenaga kesehatan menyatakan kesediaan mengabdi di pelosok nusantara. Namun, saya sangat menyayangkan, mengapa dokter hanya sedikit yang mau ikut daftar? ujar Menkes.

3) Wajib Kerja bagi Dokter Spesialis (WKDS) merupakan upaya yang dilakukan untuk mengatasi maldistribusi dokter spesialis. Saat ini, pemerintah telah menetapkan kebijakan Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) melalui Perpres No. 4 Tahun 2017 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 12 Januari 2017 lalu. Pada 2017, ditargetkan sebanyak 1.250 dokter spesialis akan melaksanakan WKDS.

Saya sangat mengapresiasi dukungan perhimpunan profesi dokter spesialis obgyn, spesialis anak, spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, dan spesialis anastesi dalam program Wajib Kerja Dokter Spesialis, jelas Menkes.

4) Bantuan Biaya Pendidikan PPDS/PPDGS Kementerian Kesehatan. Sejak Tahun 2008 sampai dengan 2016 penerima bantuan biaya pendidikan Kemenkes untuk PPDS dan PPDGS sebanyak 17 angkatan. Jenis spesialisasi terbanyak penerima bantuan adalah pendidikan spesialis penyakit dalam, spesialis anak, dan spesialis kebidanan.

Kami mengharapkan kepada penerima bantuan, agar kembali bertugas ke daerah yang telah mengirim. Memang masih ada juga yang sudah dibantu tetapi tidak kembali ke daerah yang mengirim. Jangan jadi seperti Malin Kundang, tidak baik, seloroh Menkes.

Di akhir paparannya, Menkes menyatakan bahwa selain dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan, hal ini juga perlu ditopang dengan upaya penguatan pelayanan kesehatan melalui: penguatan regionalisasi sistem rujukan; program peningkatan akses berupa pemenuhan sarana-prasarana, peningkatan kompetensi SDM kesehatan dan pemenuhan alat kesehatan, serta program peningkatan mutu yang terdiri dari akreditasi RS dan akreditasi Puskesmas.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya  (FKUB) Dr. dr. Sri Andarini,M.Kes dalam sesi wawancaranya menegaskan, FKUB pada saat awal penerimaan mahasiswa telah membuat surat pernyataan kesediaan yang harus diisi oleh setiap mahasiswa dan setelah mereka lulus mereka harus bersedia kami tempatkan diwilayah atau daerah-daerah timur mulai dari Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai ke Papua.

Sehingga berdasarkan surat kesediaan tersebut, kita bisa menjalankan sistem bagi lulusan dokter spesialis kami yang akan mengikuti ikatan dinas selama satu tahun untuk mengabdi dimana proses pengabdian mereka ditanggung oleh Kemenkes, tutur mantan Pembantu Dekan Bidang Akademik FKUB tersebut.

Pada kesempatan yang sama Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS juga menegaskan, masalah utama yang dihadapi FKUB saat ini adalah kurangnya SDM yang tidak memenuhi rasio antara dosen akademis dan kilns dengan mahasiswa.

Namun untuk menunjang dan menambah dosen klinis maka FKUB akan melakukan pemberian Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) pada para praktisi klinis yang juga mengajar di FKUB (dokter yang praktik Klinik di Rumah Sakit) sehingga diharapkan nantinya kualitas dan Kuantitas pengajar atau SDM di FKUB rasionya akan terpenuhi.  (An4nk – HumasFKUB – Sumber:  Website Kemenkes.go.id (Humas/Biro Komunikasi Kemenkes) dan beberapa sumber media.red)


IMSTC 2017

$
0
0

IMSTC_2017_1

IMSTC (Indonesian Medical Students’ Training and Competition) 2017 adalah sebuah event tahunan AMSA-Indonesia yang mencangkup kompetisi dan pelatihan dibidang public poster, sceintific poster, scientific paper, videography, dan photography. Tahun ini, IMSTC diselenggarakan di Tangerang, Jakarta dengan universitas host nya adalah Universitas Pelita Harapan. IMSTC sendiri dihadiri oleh lebih dari 200 mahasiswa fakultas kedokteran yang ada di Indonesia yang tergabung sebagai member AMSA di masing – masing universitasnya. IMSTC ini dilaksanakan pada tanggal 23 Februari hingga 26 Februari 2017.

            AMSA-Brawijaya sendiri berhasil mengirimkan 16 delegasi di IMSTC (8 General Delegates, 6 Academic Delegates, 1 National Team, dan 1 AMSA-Interational). Para delegasi berangkat bersama pada tanggal 23 Februari 2017 pagi hari dari bandara kota Malang. Setelah mendarat di Jakarta, delegasi menunggu untuk dijemput oleh pihak universitas pelita harapan dan menuju ke Tangerang. Registrasi pun dimulai pada pukul 16.00. Setelah registrasi dimulai, sembari menunggu welcoming party oleh AMSA-UPH para delegasi menikmati waktu bebasnya dan sebagian ada yang mengikuti ASEAN Secretaria Visit yang diselenggarakan oleh AMSA-International di kantor Sekretariat ASEAN. Welcoming Party pun imulai pada malam harinya di Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Acara pun dibuka dengan AMSA Theme Song dan beberapa sambutan oleh Dean dari FK UPH, Ketua IMSTC 2017 oleh Tharriel Jeremia, Representative of AMSA-UPH oleh Novia Lauren Sieto, dan Regional Chairperson AMSA-Indonesia oleh Ananta Siddhi Prawara. Setelah sambutan dan beberapa games, para delegasi dijamu makan malam dan dipenghujung acara hari pertama dilakukan briefing untuk esok harinya. Setelah itu para delegasi diantar ke hotel Paragon Bizz yang tidak jauh dari FK UPH.

            Di hari kedua, para delegasi dimobilisasi dari hotel ke FK UPH dan mendapat beberapa sesi kuliah salah satunya dengan Prof George Mattew tentang Etichal Clearence dan oleh beberapa dokter lain dan praktisi hukum yang membahas tentang hukum kedokteran di Indonesia. Tak lupa juga terdapat diskusi tiap kelompok di akhir acara. Kemudian setelah break ishoma, sesi kelas dilanjutkan dengan pembahasan tentang cara menulis scientific papaer yang baik oleh Prof George Mattew dan dilanjutkan dengan small class training sesi 1 dan 2 yang dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan pilihan scientific poster, public poster, videography, dan photography. Setelah sesi selesai, pada delegasi dimobilisasi ke Flavor Bliss untuk sightseeing, sebuah area tempat makan di daerah Alam Sutera, dan malam harinya para delegasi makan bersama di Bandar Jakarta di area Flavor Bliss tersebut. Di tempat makan, para delegasi pun juga saling berkenalan antar universitas satu sama lain dan memanfaatkan momen untuk berfoto bersama untuk setiap district. Di AMSA-Indonesia, terbagi 6 district dan AMSA-Brawijaya termasuk kedalam district 5 bersama dengan AMSA-UNAIR (Universitas Airlangga) dan AMSA-UHT (Universitas Hang Tuah). Setelah selesai kami dimobilisasi kembali ke hotel.

            Hari Ketiga, yaitu pelaksanaan lomba. Di Tahun ini, Brawijaya mengirimkan beberapa finalis, 3 tim dari scientific paper ( Tim Dela Verna, Nadia Anizar, dan M Fahmi, Tim Savannah Quila, M Naufal, Ryan Janardhana, serta Tim Putu Ijiya dan Gaby Nativity) serta 3 tim dari public poster ( Tim Nuansa Firgie dan Hasna Okta, Tim Yoris Junanto, Alfred Tanjung, dan Tim Savannah Quila, M Naufal, dan M Rizal Shidiq). Dari hotel ke FK UPH, para finalis langsung dimobilisasi ke kelas tempat lomba dimulai dan untuk general delegates dapat melihat para finalis ketika lomba berlangsung. Setelah lomba selesai, para finalis menunggu untuk makan siang dan untuk beberapa delegates akan diantar untuk menuju Main Hall Campus UPH untuk mendekor district booth dan mempersiapkan District performance yang akan dilakukan untuk farewell malam nantinya. Di district booth, tiap – tiap district menyediakan beberapa makanan khas dan menyajikan dekorasi tiap daerah nya. Pada district 5, booth kami bersama AMSA-UNAIR dan AMSA-UHT menyediakan makanan khas Malang dan Surabaya seperti almond crispy, kripik tempe malang, Malang strudel, dan lain – lain. Setelah persiapan selesai, kami semua diantar untuk menuju ke hotel sebagai persiapan untuk Farewell Party.  Pukul 17.00, kami pun di mobilisasi ke Main Hall Campus UPH dengan menggunakan bis. Cuaca pada waktu itu sedang tidak bersahabat karena sedikit hujan namun tidak menurunkan semangat kami para delegates untuk mengikuti acara hingga akhir. Sesampainya disana, para delegasi mengunjungi booth tiap district untuk mecicipi makanan. Lalu para delegasi diarahkan kelantai atas untuk mengikuti Farewell party. Kali ini, IMSTC menggunakan tema Masquerade dengan warna utama biru dan putih. Disana tiap district menampilkan beberapa performance dan tak terkecuali district 5 yang menampilkan dance yang diikuti oleh seluruh member AMSA district 5. Kemudian, pengumuman juara pun dimulai. Pada hari itu, diumumkan bahwa AMSA-UB membawa prestasi yaitu juara 2scientific poster dari tim Savannah Quila dan Juara 3 public poster dari tim savannah quila. Setelah menerima penghargaan tersebut, kami para delegasi pun mengambil foto dengan AMSA-UB dan district 5 serta seluruh delegasi IMSTC 2017, kemudiaan kmbali ken hotel.

            Keesokan harinya yaitu hari terakhir IMSTC 2017 terdapat social act sebagai penutup acara IMSTC 2017 di bunderan HI Jakarta. Namun karena terkendala jadwal penerbangan yang sangat dekat makan kami para delegasi  AMSA-UB memutuskan untuk tidak mengikuti kegiatan tersebut dan langsung diantar oleh panitia ke bandara untuk pulang ke Malang. Sungguh pengalaman yang sangat berharga dan tak terlupakan. Viva AMSA!(AMSA for Humas FKUB)

WORKSHOP DAN SIMPOSIUM “MALANG ENDOCRINOLOGY UPDATE IX” in conjunction with “BASIC ENDOCRINE COURSE V”

$
0
0

Dalam upaya Menjembatani dan Memberdayakan Pelayanan Kesehatan Primer dan Pelayanan Kesehatan Rujukan di Bidang Penyakit Endokrin dan Metabolik, SMF Ilmu Penyakit Dalam, FKUB/ Rumah Sakit Saiful Anwar Malang menyelenggarakan :

WORKSHOP DAN SIMPOSIUM “MALANG ENDOCRINOLOGY UPDATE IX” in conjunction with “BASIC ENDOCRINE COURSE V”

Hotel Santika Malang

26-30 April 2017

Info lebih lanjut hubungi :

Heni (08125280600)

download brosur

MEU 1MEU 2  MEU 7 MEU 6 MEU 5 MEU 4 MEU 3 MEU 2

Symposium and Workshop “KONKER PAPDI XIV” on 13-16 July 2017 at Ijen Suites Resorts and Convention Malang

$
0
0

Pemberitahuan Pertama

Dalam rangka meningkatkan Kompetensi & Kompetisi Dokter Indonesia di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dan AFTA,SMF Ilmu Penyakit Dalam FKUB/RSSA Malang menyelenggarakan :

 

Simposium & Workshop

“KONKER PAPDI XIV” pada tanggal 13-16 Juli 2017 di Ijen Suites Resorts & Convention Malang.

 

Info lebih lanjut :

Rosi (SMS, Telpon, WA) 081297578260

Email : konkerpapdi2017@gmail.com

download brosur

konker papdi1 konker papdi2 konker papdi3

 

Bali Health Student Conference 2017

$
0
0

BHSC-2017

Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya kembali membuktikan eksistensinya di dunia keilmiahan nasional. Tiga belas peserta lomba keilmiahan menjadi finalis Lomba Scientific Atmosphere 10 dan BHSC yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (UNUD), Bali. Adapun delegasi yang menjadi finalis Scientific Atmosphere 10 dan BHSC ini adalah Alfryan Janardhana (Kedokteran 2014), M. Naufal Al Hasan Kedokteran 2014), Edvin Prawira N (Kedokteran 2014), Siti Nadhiroh (Kedokteran 2015), Atik Nurjannah (Kedokteran 2013), Rizkha Farida (Kedokteran 2013), Ika Dewi Soraya (Kedokteran 2013), Fatika Maulidyah Yuwanto (Ilmu Keperawatan, 2014), Putu Ijiya Danta (Kedokteran 2014), Made Prissila Prindani (Kedokteran, 2015), Hanestya Oky Hermawan (Kedokteran profesi, 2014), Dita kartika sari (Kedokteran profesi 2014), Hafistyawan maulidyananta agdana (Kedokteran profesi, 2015).

Rangkaian acara SA dan BHSC berlangsung selama empat hari, mulai dari 15 sampai 19 Februari 2017. Hari pertama diawali dengan pembukaan dan penyambutan yang bertempat di FK Universitas Udayana. Acara diawali dengan sambutan oleh Ketua Pelaksana SA 10 dan BHSC 2017, Ketua KIH FK UNUD, dan Ketua BEM FK UNUD dan acara resmi dibuka oleh Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran UNUD secara simbolis dengan memukul gong. Kemudian dilanjutkan technical meeting dimana dibacakan peraturan masing-masing cabang kompetisi. Pada pukul 22.30 WIB ditutup dengan acara pengambilan nomor urutan peserta lomba masing-masing cabang kompetisi.

Hari kedua merupakan hari pelaksanaan lomba dilaksanakan. Lomba dilakukan mulai pukul 08.00 hingga pukul 11.45. Lomba video edukasi dan BHSC cluster biomedis dilakukan diruangan yang berbeda. Setelah perlombaan selesai peserta dimobilisasi kembali ke hotel untuk bersiap-siap melakukan city tour ke uluwatu pada pukul 14.00. Pada city tour, peserta diajak untuk berbelanja oleh-oleh di pusat oleh-oleh airlangga dan melihat pertunjukkan kecak.

Hari ketiga, peserta mengikuti city tour kembali yang dilaksanakan pada pukul 07.00 dengan tujuan water sport pulau penyu. Peserta kembali ke hotel kira-kira pukul 16.30. Pada  malam harinya dilaksanakan acara gala night  di hotel Neo Denpasar dengan kegiatan makan malam bersama dan pertunjukkan hiburan dari masing-masing universitas. Peserta dimobilisasi pulang kembali ke hotel pada pukul22.30.

Hari ketiga merupakan hari dilakukan seminar scientific atmosphere dan pengumuman pemenang dari lomba-lomba yang diadakan pada ruang nusantara gedung agro kompleks kampus sudirman. Seminar yang diadakan diisi oleh dr.Yukhi Kurniawan, Sp.And tentang “infertility in men”, dr.Made Suyasa Jaya, Sp.OG(K) tentang “infertility in women”, dan Dr.dr Dicky Moch Rizal, M.Kes. Sp.And tentang “manajement of infertility”. Setelah itu dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba. Pengumuman dimulai dari lomba video edukasi, Universitas Brawijaya mendapatkan peringkat 3 atas nama Fatika Maulidyah Yuwanto, Mochammad Yusuf  (FKG), dan Azimah Nurin Nafilah(FKG). Setelah itu dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba BHSC cluster biomedis. Universitas Brawijaya mendapatkan Best Oral Presenter atas nama Alfryan Janardhana, M. Naufal Al Hasan, Edvin Prawira N, dan Siti Nadhiroh. Selain itu juga mendapatkan First Runner Up atas nama Hanestya Oky Hermawan, Dita kartika sari, dan Hafistyawan maulidyananta Agdana. (Mahasiswa For HUMASFKUB)

Fikes Universitas Borneo Laksanakan Penjajakan Kerjasama dengan FKUB

$
0
0

penjajakan kerjasama fikes univ borneo

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo, Tarakan Kalimantan Utara melaksanakan kunjungan di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) pada Senin, (6/3/17), kedatangan rombongan tersebut diterima oleh Pimpinan FKUB di Ruang Rapat Lantai 5 GPP – FKUB .

Dalam kunjungannya, Fikes Universitas Borneo diwakili oleh Dekan beserta Wakil Dekan dan diterima oleh Dekan, Wakil Dekan I, Ketua dan Sekretaris Jurusan Keperawatan serta Ketua Bidang Kerjasama FKUB, dimana kunjungan ini memang dilaksanakan dalam rangka penjajakan kerjasama dengan Program Studi Ilmu Keperawatan FKUB.

Dekan Fikes Universitas Borneo, Hendy Lesmana, S.Kep., Ners., M.Kep menjelaskan, Kami merupakan salah satu Universitas Baru yang berada di Provinsi ke 34 diantara Provinsi-provinsi lain di Indonesia. Sebagai kampus baru yang berdiri sejak tahun 2003 semula berasal dari Akademi Keperawatan Kota Tarakan dan Akademi Kebidanan Tarakan yang kemudian di rubah statusnya menjadi kampus Negeri dan masuk di Universitas Borneo kami memiliki beberapa kendala, ungkapnya.

Saat ini kami masih memiliki 2 Program Studi saja yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan dan Program Studi Kebidanan, dimana keduanya masih berstatus Diploma III (D3). Oleh karena itu, kami ingin bekerjasama untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) kami  terutama lulusan kami yang sekarang mengabdi di RSUD Tarakan untuk melanjutkan ke jenjang S1, terangnya.

Lebih lanjut Ia menambahkan, Jumlah total  mahasiswa kami di FIKES Universitas Borneo saat ini sebanyak 362 orang mahasiswa dengan perbandingan ratio yakni 1: 17 untuk Prodi Keperawatan dan 1:31 untuk Prodi Kebidanan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tempat kami maka kami ingin bekerjasama dengan FKUB dalam beberapa aspek kerjasama antara lain: 1. Peningkatan SDM dengan Pendidikan Studi Lanjut ke S2 Ilmu Keperawatan. 2. Kerjasama dalam Bidang Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) dan 3. Kami mohon bimbingan untuk program pembukaan Studi jenjang S1 dan Penyusunan Kurikulumnya, ungkap lulusan Universitas Padjajaran Bandung tersebut.

Kami berharap dengan adanya kerjasama ini nantinya Fikes Universitas Borneo akan dapat mengupgrade program studinya  dan mahasiswa atau lulusannya dari D3 ke S1 dan melanjutkan atau dapat diterima di Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) FKUB serta para dosen kami bisa melanjutkan ke jenjang S2 terutama pada peminatan Ilmu Jiwa.

Menanggapi hal tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Dr. dr. Sri Andarini, M. Kes menyambut baik kunjungan dalam rangka penjajakan kerjasama tersebut.

Dr. Andarini menyarankan agar para calon mahasiswa yang akan mengikuti proses pendidikan alih jenjang dari D3 ke S1 pada Prodi Ilmu Keperawatan untuk bisa mempersiapkan diri mengikuti tes seleksi dan mengikuti prosedur penerimaan yang ada serta pihak Universitas Borneo kami mohon segera mengurus ijin penyelenggaraan ke Dikti untuk kerjasamanya.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik yang turut hadir dalam pertemuan tersebut juga menambahkan, bahwa PSIK-FKUB juga mempunyai 2 kelas besar yang khusus dipersiapkan bagi para mahasiswa alih jenjang dari kampus lain.

Kami harap Fikes Universitas Borneo segera mempersiapkan mahasiswanya yang ingin belajar dan melanjutkan studi di kampus FKUB, karena bukan tidak mungkin kami melaksanakan kegiatan proses pendidikan di Kampus Universitas Borneo untuk saat ini, akan tetapi untuk menjadi sebuah kampus pendamping tentunya memerlukan ketentuan-ketentuan dari Dikti sesuai dengan prosedur yang ada, imbuh dokter Spesialis Anak tersebut.  (An4nk/Humas FKUB)

Melangkah ke Dunia Internasional, Staf Pengajar FKUB Menjadi Pembicara di European Congress of Radiology(ECR) 2017 di Vienna, Austria

$
0
0

dr yuyun di Austria

Sungguh menjadi pengalaman yang menarik dan membanggakan.  Itulah kesan yang diperoleh Dr.dr. Yuyun Yueniwati, MKes, SpRad (K) saat diberikan kesempatan untuk menjadi pembicara di kongres internasional tahunan yang diadakan oleh ECR  (European Conggress of Radiology) 2017, yang diadakan di Vienna Austria mulai tanggal 1 sampai 5 Maret 2017.

European Congress of Radiology (ECR) merupakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh European Society of Radiology (ESR). ESR saat ini mempunyai 69.300 anggota di seluruh dunia dan menjadi perhimpunan radiologi terbesar di dunia. ECR sendiri merupakan kongres internasional kedokteran terbesar di Eropa dan nomor dua terbesar di dunia. Tema ECR kali ini adalah the Flower Gardens of Radiology, dihadiri 21.000 peserta dari seluruh dunia dan 6000 registered ECR online.

dr Yuyun mempresentasikan makalahnya yang berjudul ‘Cystic Pituitary Macroadenomas: Be Familiar with the Uncommon Variants’.  Selain disampaikan pada oral presentasi, makalah tersebut juga masuk dalam EPOS (Electronic Presentation Online System) dengan

DOI: 10.1594/ecr2017/C-0786
DOI-Link: http://dx.doi.org/10.1594/ecr2017/C-0786

EPOS adalah database elektronik presentasi ilmiah online European Society of Radiology. Di EPOS semuaabstrakdan poster di review olehjuri yang merupakanpakar di bidangnya dan di kategorikan sesuai sub spesialisasinya. EPOS ada sejak tahun 2003 dan sampai saat ini sudah ada 20.000 abstrak dan poster online yang bisa diakses secara bebas dari seluruh penjuru dunia.

Dr. Yuyun yang menjabat sebagai wakil dekan bidang kemahasiswaan FK UB ini sangat berharap bahwa kesempatan yang diperolehnya dapat memberikan pengaruh positif di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya untuk terus dapat berkarya, baik di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional. Dengan semakin banyaknya karya yang dihasilkan maka akan semakin memajukan dunia kedokteran untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang ada(WD III for Humas – FKUB)

Perluas Kerjasama, Sivitas Akademika FKUB Laksanakan Studi Banding dan Penjajakan Ke FK Unram – NTB

$
0
0

Mataram – Nusa Tenggara Barat – Sebagai salah satu kampus besar di Indonesia, Universitas Brawijaya memiliki banyak sekali keunggulan dan prestasi yang luar biasa. Namun tidak ada salahnya kalau pengembangan dalam pengelolaannya tersebut memerlukan sebuah referensi baru atau masukan yang mungkin saja akan didapatkan ketika mampu melihat secara lebih dekat dan belajar terhadap kualitas dan kuantitas pengelolaan manajemen di kampus besar lainnya.
Diperlukan adanya suatu kerjasama atau kolaborasi untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi; Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang berguna untuk menambah sisi positif dan bisa diterapkan di UB.
FK Unram sebagai salah satu kampus penyelenggara pendidikan Kedokteran di wilayah Timur dipilih oleh FKUB untuk berkolaborasi terutama dalam hal penelitian – penelitian tentang penyakit tropik dan Infeksi Menular.
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas sebagai penyelenggara pendidikan dibidang Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Sivitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) melaksanakan rangkaian kunjungan kerja dan studi banding ke Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (Unram), Mataram Lombok – NTB pada Kamis, (13/4/17).
Rombongan FKUB secara resmi diterima oleh Dekan FK-Unram dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL, M.Kes dan Wakil Dekan II FK Unram, Kepala Tata Usaha dan beberapa Staf dilingkungan FK Unram.
Kunjungan FKUB kali ini diwakili sebanyak 18 orang yang terdiri dari; Wakil Dekan Bidang Akademik, Kepala Tata Usaha, Kasubbag Akademik, Kasubbag Kemahasiswaan, Staf Administrasi (Staf kemahasiswaan, Staf Kepegawaian dan Keuangan, Staf Akademik, Laboran, Humas, Pengadaan, Persuratan) dan beberapa staf Administrasi lainnya di lingkup FKUB.
Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si, Med., SpA (K) selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FKUB, dalam sambutannya menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya bersama rombongan FKUB ke FK Unram adalah intinya kami ingin belajar bersama, serta ingin melaksanakan penjajakan kerjasama dalam hal mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kami memilih FK Unram sebagai kampus besar di wilayah Indonesia Timur karena memiliki potensi besar untuk bekerjasama dalam berbagai hal seperti Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat terutama dalam hal penelitian tentang penyakit tropik dan penyakit Infeksi Menular.
Selain itu, kami juga ingin belajar banyak hal dari apa yang telah dilakukan oleh FK Unram dalam pengelolaan manajemen, proses penyelenggaraan pendidikan dan solusinya dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Tentunya kami ingin menambah wawasan karena setiap perguruan tinggi pasti berbeda tentang sistim pengelolaan manajemennya, , ungkap dokter Spesialis Anak tersebut.
Menanggapi hal tersebut Dekan FK Unram dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL, M.Kes menyambut baik kedatangan rombongan FKUB yang berkunjung.
Merupakan suatu kehormatan bagi kami dikunjungi oleh FKUB karena FK Unram merupakan kampus yang masih baru berdiri pada tahun 2003 dan tergolong masih muda jika dibandingkan dengan FKUB yang telah lebih dahulu menyelenggarakan pendidikan Kedokteran.
Kami senang sekali bisa sharing dengan FKUB apabila ingin melihat beginilah kondisi kampus kami, tetapi semoga dengan adanya kunjungan ini semoga kerjasama dan hubungan yang hangat ini tetap berlanjut, harapnya.
Selanjutnya Ia menambahkan, Mahasiswa pertama kita masih belum banyak, dulu kampus kami berawal dari sebuah Program Studi di bawah Surat Keputusan Rektor, dan pada tahun 2010 baru menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Saat ini kami masih meiliki satu saja Program Studi yaitu pendidikan dokter, kami berharap kedepan ada penambahan- penambahan Program studi baru.
Selain pendidikan dokter kami juga berharap ada program studi baru seperti Pendidikan Spesialis, Ilmu Keperawatan dan ilmu kesehatan lainnya, akan studi peraturan Menteri mengharuskan bahwa program studi yang lama harus terakreditasi dulu. Tentunya untuk menjadikan sebuah program studi Pendidikan Dokter menjadi sebuah Fakultas Kedokteran membutuhkan proses dan banyak sekali tantangannya. Dan kami sangat berterima kasih bahwa Dekanat FKUB selama ini telah bekerjasama dan menjalin komunikasi dengan baik.
Kami juga berterima kasih karena beberapa waktu yang lalu FKUB juga telah mengirimkan Tim dari Gugus Jaminan Mutu tentang manajemen pendidikan yang sangat kami butuhkan dalam mengelola dan mempersiapkan akreditasi di FK Unram.
Kami memiliki 96 staf, 1 Guru Besar, 9 Doktor dan beberapa staf yang sedang kuliah dan akan sekolah sehingga mampu menunjang Pendidikan kami.
Selain berkunjung ke FK Unram Sivitas Akademika berkesempatan mengunjungi tempat – tempat bersejarah dan tempat rekreasi yang ada di kawasan Lombok NTB, dimana hal ini juga bertujuan untuk refreshing sekaligus mengenalkan arti kebersamaan dan penguatan kerjasama atau team work SDM dalam sebuah pengelolaan manajemen. (An4nk- Humas FKUB)


Sambut Ramadhan 1438 H, Sivitas Akademika Selenggarakan Sholat Dzuhur Berjamaah

$
0
0

Salah satu kegiatan yang mempunyai  nilai positif dan  rutin dilaksanakan oleh Sivitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dalam menyambut Bulan suci Ramadhan adalah Sholat Dzuhur berjamaah.

Kegiatan yang dilaksanakan di Musholla Nurus Syifa Lantai 1 di, Gedung Pendidikan Bersama (GPB) (Gedung Baru) FKUB ini diikuti oleh Jajaran Pimpinan, Staf Pendidik dan Kependidikan serta para mahasiswa dilingkup FKUB.

Wakil Dekan 1, Dr. dr. Wisnu Barilanto, MSi, Med., SpA (K)  dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada siang ini kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak – Ibu serta para mahasiswa seluruh keluarga besar Sivitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Hadir sebagai penceramah dr. H. Subandi, M.Kes, DAHK dengan tema “Puasa Kaitannya Dengan Kesehatan”. Menurutnya,  Ulama pada jaman dahulu begitu akan menjelang puasa ramadhan, telah mempersiapkan diri jauh – jauh hari, sekitar 6 bulan sebelumnya dan 2 bulan sebelumnya sudah berdoa di dalam bulan Rajab dan Sya’ban supaya mendapatkan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa dalam bulan suci ramadhan, tuturnya.

Ditambahkan oleh Mantan Dosen Anantomi ini bahwa seorang ahli Ananopathy yakni Dr. Henry Chang  yang berhasil mengembangkan tanaman organik  dengan luas wilayah sebanyak 4 bukit di Amerika telah menulis Buku yang berjudul “ Makanan Organik Hidup Sehat dengan Kembali ke Alam”, dan dia telah membuktikan kepada dunia bahwa manusia yang makan dengan bahan makanan organik tanpa polusi dan pengawet bisa berumur panjang, tegasnya.

Tetapi ia mulai mencari referensi hal yang tepat untuk kesehatan dan ia menemukan dan meneliti puasa merupakan keutamaan yang jauh lebih mendasar untuk memperoleh kesehatan yang prima, hal ini telah terlebih dahulu di wajibkan bagi umat islam dan sangat sesuai dengan ajaran islam sejak 1400 tahun yang lalu.

Berapa kira-kira lama puasa yang bagus untuk kesehatan? Paling tidak dalam 1 bulan minimal kita berpuasa selama 4 hari yakni 1 hari puasa pada tiap minggunya. Hal tersebut sangatlah  sesuai dengan sabda Rasulullah yang mensunnahkan puasa dalam satu bulan paling tidak 3 hari, lebih bagus lagi kalau puasa dalam 1 minggu 1 hari sama dengan puasa 4 hari dalam 1 bulna atau bila mampu pada tiap minggu 2 x puasa (senin kamis) sehingga berjumlah 8 hari per bulan,  ungkap dr. Bandi.

Selanjutnya, dr. Bandi menambahkan Kalau dilihat dari sisi Al Qur’an kita akan mengetahui  kenapa kita harus menahan hawa nafsu dengan berlapar-lapar adalah karena itu bentuk keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT.

Dengan puasa kita percaya bahwa ada pahala besar yang diberikan oleh Allah di bulan suci yang penuh berkah dan ampunan ini yang menjadi sebuah tolak ukur ketaqwaan seseorang untuk mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya.

Keimanan kita diuji oleh Allah SWT karena sebagian besar orang mempu menjauhi larangan akan tetapi tidak mampu menjalankan perintahnya begitu juga sebaliknya.

Ramadhan merupakan bulan yang sangat baik dimana kita harus mampu instrospeksi diriagar mampu menjadi manusia yang bertaqwa akan tetapi karena ini bulan baik hendaknya kita semua menjalani bulan puasa ini dengan kegiatan positif seperti Infaq, sedekah, berbuat dan berkata baik dan lain-lainnya yang semata-mata hanya untuk mencari ridho Allah SWT.

Keistimewaan Bulan Ramadhan juga merupakan bulan istimewa, dikarenakan pada bulan tersebut kitab suci Al-Qur’an diturunkan oleh Allah sebagai pedoman hidup umat manusia.

Saya berpesan berdoalah dengan khusyu’ terutama saat takjil (menjelang adzan maghrib dan berbuka puasa) karena pada waktu tersebut adalah waktu terbaik untuk berdoa dan meminta kebaikan yang akan menentramkan hati kita semua.

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya juga menghimbau kepada seluruh umat muslimin dan muslimat sivitas akademika FKUB untuk mengikuti sholat Dzuhur berjamaah yang dilaksanakan setiap hari Senin – Kamis pada Pukul 12. 00 WIB – selesai di Mushollah Nurus Syifa di Gedung Syifa Lantai 1 di, Gedung Pendidikan Bersama (GPB) (Gedung Baru) dan dilanjutkan dengan Kultum.  (An4nk – Humas FKUB)

Buka Bersama Pererat Jalinan Silaturahmi Keluarga Besar Sivitas Akademika FKUB dan RSSA

$
0
0

Dalam rangka melaksanakan Ibadah Puasa pada bulan suci Ramadhan 1438 H, Panitia Hari – hari Besar Agama Islam (PHBI) Sub Unit Korpri dan Dharma Wanita Persatuan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya kembali menyelenggarakan kegiatan Buka Bersama dan Sholat Tarawih Keliling.

Pada hari kedua tepatnya Sabtu (28/5/17) dilaksanakannya rangkaian berbuka bersama dan sholat tarawih keliling bertempat di Gedung Graha Medika Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) yang menjadi tuan rumah pada kegiatan Berbuka bersama bagi seluruh keluarga besar sivitas akademika FKUB dan RSSA.

Hadir dalam kesempatan tersebut Dekan FKUB beserta segenap Wakil Dekan, Direktur dan Wakil Direktur RSSA, Para Pejabat dan staf Pendidik dan Kependidikan dilingkup FKUB, serta mahasiswa FKUB.

Kegiatan Berbuka bersama dan Sholat Tarawih keliling FKUB dan RSSA terjadwal sebagai berikut:

1. Sabtu, 27 Mei 2017  bertempat di Ruang Majapahit – lantai 3 RSUD Dr. Saiful Anwar, Penceramah Ust. K.H. Nu’man Khumaidi dengan Tema “Konsep Manusia dalam Al – Qur’an”.

2. Minggu, 28 Mei 2017 bertempat di Graha Medika, Lantai 2 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Penceramah Ust. Dr. H. Khusnul Fathony Effendi, MAg dengan tema “ Menggapai Ampunan Ramadhan”.

3. Sabtu, 3 Juni 2017 bertempat di Rumah Dinas Direktur RSSA (dr. Restu Kurnia Tjahjani, M. Kes di Jl. Simpang Ijen No. 9 Malang dengan penceramah Ust. Drs. H. Zainur Rozikin dengan tema “ Keutamaan Belajar dan Mengajarkan AL-Qur’an ”.

4. Sabtu, 10 Juni 2017 bertempat di Rumah dr, Setyo SUgiharto, SpB – KBD di Jl. Diponegoro 7A Malang dengan penceramah Ust. H. Jalaluddin, Lc, MAg dengan tema ”Sedekah Ajaran Filosofi Islam “.

5. Sabtu, 17 Juni 2017 bertempat di Rumah Dr. M. Bachtiar B, SpB (K) Onk di Jl. Tambora 29 Malang dengan penceramah Ust. H. Abd. Wahid Ghozali dengan tema Berpisah dengan Tema “Ramadhan Bak Perpisahan Orang Tua dengan Anak” . (An4nk- HumasFKUB)

Pornografi Menghantui, KALIGRAFI menjadi Solusi!

$
0
0

Perkembangan teknologi memang tidak dapat dihindari. Semua berkembang begitu pesat sehingga manusia selalu merasa haus akan informasi. Begitu mudahnya akses informasi yang didapatkan oleh seluruh kalangan masyarakat, mulai dari orang tua, remaja, dan anak usia dini, menjadikan batas yang sangat tipis antara informasi yang layak dan tidak layak dikonsumsi. Bahkan, saking mudahnya akses informasi, tak jarang anak usia dini yang terjerumus kedalam lembah pornografi.

Menurut survey yang dilakukan oleh Statistic by Family Safe Mediaterhadap pengaksesan situs porno,, 4,2 juta situs internet yang mengandung konten pornografi telah terpampang nyata. Yang lebih mencengangkan yaitu setiap harinya terdapat 68 juta permintaan pencarian materi mengenai pornografi melalui mesin pencari di dunia maya. Dari sekian banyak kasus pornografi, hanya secuil yang dapat terlihat oleh mata. Sedangkan kasus yang lainnya, terpendam dalam jauh dari pengetahuan manusia. Kejamnya pengaruh pornografi tidak hanya membuat anak menjadi candu, akan tetapi merusak perkembangan otak yang mengatur tentang perilaku.

Pemerintah Indonesia telah berjuang untuk menangani kasus pornografi, salah satunya dengan dibentuknya peraturan perundangan mengenai pornografi. Sebagian kecil masyarakat juga mulai membentuk gerakan-gerakan anti pornografi karena mengetahui begitu mirisnya kasus pornografi yang telah terjadi. Akan tetapi, dari berbagai upaya yang telah diberikan belum semuanya dapat memberikan manfaat yang berarti bagi tiap-tiap generasi.

Sampai kapankah Indonesia akan selalu dibayangi oleh dunia hitam pornografi?

Sampai kapankah generasinya akan menjadi penonton atas kerusakan moral ini?

KALIGRAFI (Kendali Perilaku Negatif Kasus Pornografi) hadir untuk mengurangi kasus pornografi yang telah menjamur di kalangan masyarakat, khususnya pada anak usia dini. Sebuah tim yang terdiri lima pemuda Universitas Brawijaya memiliki mimpi untuk mencetak generasi Indonesia yang bebas pornografi.

Tim KALIGRAFI memulai perjalanannya dengan menapakkan kaki pada sebuah sekolah dasar yang diinformasikan mengalami permasalahan pornografi. Dengan menggunakan aplikasi berbasis digital yang mudah dimainkan, langkah awal tim dimulai untuk menggali informasi pada anak didik kelas 4 dan 5 untuk mengetahui sejauh mana anak telah terpapar pornografi. Pemberian materi dan latihan terpadu terkait pengendalian kasus pornografi juga diberikan dengan metode fun learning sehingga anak merasa nyaman dan senang untuk berbagi cerita mengenai masalah pornografi.

Selain materi dan latihan terpadu mengenai pormografi, tim KALIGRAFI yang beranggotakan Abdullah Bakhrudinsyah KW, Rafri Dinda Berbudi Mulia, Athifah Rosi Widiyani, Indra Fahrizal, dan Sabil Prihastomo Seputro, juga memfasilitasi anak didik untuk mengembangkan potensi emas yang ada dalam diri mereka. Begitu luar biasanya potensi yang dimiliki anak didik sangat sayang apabila tidak dikembangkan, apalagi terkena pengaruh negatif dari pornografi. Potensi anak didik dikembangkan dan pada akhirnya tim KALIGRAFI bersama pihak sekolah dasar mengadakan sebuah pertunjukan untuk memamerkan potensi anak didik.

Program yang diberikan oleh tim KALIGRAFI merupakan program yang memerlukan sebuah keberlanjutan. Untuk itu, KALIGRAFI berjalan beriringan dengan pihak sekolah dan orang tua untuk memaksimalkan perannya. Dengan sistem kaderisasi, tim berharap kasus pornografi dapat dicegah dan ditangani dengan baik di setiap sekolah. (Tim Kaligrafi for Humas FKUB)

BUKAN KONSELING BIASA, Semanding Menuju Dusun Bebas Diabetes

$
0
0

1495129873678World Health Organisation (WHO) telah menyatakan bahwa penderita diabetes mellitus (DM) telah menembus angka sebanyak 171 juta jiwa pada tahun 2000. Jumlah ini diperkirakan akan terjadi peningkatan sebanyak 195 juta jiwa pada tahun 2030. Berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah Riskesdas pada tahun 2013 pada usia >15 tahun sebesar 6,9% dari seluruh penduduk Indonesia. Jumlah penderita diabetes melitus di kota Malang, tempat kampus Universitas Brawijaya tercinta menduduki peringkat kedua terbanyak di Jawa Timur. Salah satu dusun yang berlokasi dekat dengan kampus UB dengan penduduk banyak adalah Dusun Semanding Desa Sumbersekar. Dilihat dari segi pendidikan, lebih dari 50% penduduk disana merupakan lulusan SMP atau sederajat, namun kondisi perekonomian masih tergolong menengah kebawah. Mayoritas pekerjaan disana ialah buruh swasta dan tani. Beberapa survey yang telah dilakukan oleh Puskesmas menunjukkan bahwa jumlah penderita DM di Dusun Semanding cukup banyak. Salah satu kebiasaan warga Semanding adalah mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan lemak dengan proporsi berlebih dibanding sumber gizi lainnya.

Paparan diatas menunjukkan bahwa DM menjadi masalah serius yang harus ditangani, sehingga mahasiswa dari FKUB yang beranggotakan Sindy Olivia Roemahlaiselan, Siti Fatmawati, Nanda Vier Yursyidah dan Ryka Widyaningtyas menggagas ide yang dinamakan Pos Konseling Kebutuhan Kalori Diabetes Mellitus atau disingkat dengan nama POKARI. POKARI ialah program yang dirancang sebagai upaya penataan diet menu sehari-hari untuk individu dengan diabetes mellitus. Konseling kalori itu sendiri merupakan proses penyampaian informasi terkait kebutuhan kalori masing-masing individu agar pola makan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhannya.

Dengan adanya program ini, maka tim ikut serta dalam membantu dan meningkatkan mutu program pemerintah yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga. Fokus program ini terhadap program pemerintah adalah upaya pengendalian penyakit tidak menular (PTM), Diabetes Melitus.

Program ini dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan dari Maret hingga Mei tahun 2017 bertempat di Posyandu Taman Harapan Dusun Semanding. POKARI dilaksanakan setiap 1 minggu sekali dengan frekuensi total 6 kali kunjungan selama kegiatan ini berlangsung dan akan dilaksanakan monitoring tiap bulannya. Tiga kali pertemuan diawal difokuskan untuk screening dengan metode purposive atau snow-bolling dimana warga datang ke Posyandu untuk pemeriksaan gula darah dan penyuluhan DM. Pada pertemuan selanjutnya warga yang telah terdeteksi pre-DM atau DM diundang untuk mengikuti konseling kalori. Dalam pelaksanaan konseling kalori, warga yang datang dibentuk peer group agar terjadi diskusi interaktif dan sharing pengalaman tentang pola konsumsinya.

Selama pelaksanaan, tim bekerja sama dengan kader Posyandu Taman Harapan Dusun Semanding. Hasilnya, setelah dilakukan POKARI warga Semanding menjadi lebih paham tentang DM dan kebutuhan kalorinya. Hasil pemeriksaan lebih lanjut juga menunjukkan adanya penurunan kadar gula darah jika disbanding dengan pemeriksaan awal. Dengan pemahaman mengenai kebutuhan kalori, warga akan menjadi patuh terhadap menu makanan sehingga pola konsumsi sehari-hari pun akan sesuai dengan yang dianjurkan. Dengan demikian, diharapkan agar gula darah dapat terjaga dalam rentang normal.

Antusiasme yang tinggi warga Semanding dapat dilihat dari jumlah warga yang datang, dan hal ini membuat tim semakin semangat. POKARI ini akan terus dilakukan dengan melibatkan kader Posyandu sebagai cara monitoring warga secara langsung dengan dibantu oleh petugas kesehatan desa yang akan memantau perkembangan warga dari hasil monitoring kader. Penerapan kesinambungan antara program POKARI dan program pemerintah, dibuat dalam suatu model. (ryk for Humas FKUB)

2nd Announcement Symposium and Workshop “KONKER PAPDI XIV” on 13-16 July 2017 at Ijen Suites Resorts and Convention Malang

$
0
0

Dalam rangka meningkatkan kompetensi & kompetisi dokter Indonesia di era Jaminan Kesehatan Nasional dan masyarakat ekonomi ASEAN,

PAPDI yang bekerja sama dengan SMF IPD FKUB/RSSA menyelenggarakan:

Simposium & Workshop “KONKER PAPDI XIV”
Tanggal:    13-16 Juli 2017
Tempat    :    Ijen Suites Resorts & Convention, Malang, Jawa Timur

Eksplorasi lebih lanjut hal terkini dan terbaru di bidang Ilmu Penyakit Dalam
- Terapi mutakhir hepatitis C
- Peran asam amino parenteral pada Penyakit Ginjal Kronis
- Aplikasi Guideline ESC 2017 pada tatalaksana gagal jantung
- Tuberkulosis dengan komplikasi kencing manis dan HIV
- Hipertensi, perspektif target atau pilihan obat
- berbagai topik menarik lainnya

Temukan solusi dari tantangan ke depan dokter Indonesia di ERA JKN dan MEA

Info lebih lanjut :
Rosi (SMS, Telpon, WA) 081297578260
Email: konkerpapdi2017@gmail.com

Download 2nd Announcement

cove resizer

registrasi

 

Ekstrak Mengkudu Solusi Alternatif Atasi Gangguan Tidur

$
0
0

Gangguan tidur merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh kebanyakan orang. Beberapa diantaranya menangani masalah gangguan tidur tersebut dengan obat-obatan bahkan terapi, namun ternyata obat- obatan tersebut  dapat mengganggu ritme tidur normal dari orang tersebut.

Melihat banyaknya jumlah penderita gangguan tidur, membuat tim dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya berinovasi untuk mencari solusi alternatif  dari alam,  dengan menggunakan salah satu tanaman yang banyak dijumpai ditengah- tengah masyarakat yakni dengan menggunakan ekstrak buah Mengkudu (Molinda Citrifolia).

Buah mengkudu merupakan buah yang banyak tumbuh  di alam liar dan mudah ditemukan di area pemukiman masyarakat, bahkan sudah sejak lama buah ini digunakan sebagai bahan makanan serta dipergunakan sebagai bahan obat-obatan herbal.

Lima mahasiswa FK UB yang berupaya meneliti tambahan khasiat dan manfaat dari ekstrak buah mengkudu tersebut melakukan riset dan hasilnya buah mengkudu juga dapat dipergunakan untuk mengatasi gangguan masalah tidur karena kandungan Quercetin di dalamnya.

Adalah Adi Kuncoro, Erwin Alexander P, Sharon Thesalonica D, Shaza Nathasya S dan Yoris Junanto yang melakukan penelitian berjudul Kupulas Tidur (Mengkudu Untuk Penurunan Laju Degranulasi Sel Mast dalam Faslisasi Tidur). Penelitian ini merupakan bentuk Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Bidang Penelitian dengan bimbingan  dr. Obed T.K Paundralingga, MSc.

Menurut Adi, salah satu perwakilan dari Tim Peneliti yang berjudul  Kupulas Tidur, mengatakan bahwa data menunjukkan bahwa paparan stres dapat mengakibatkan kesulitan dan gangguan tidur yang berakibat pada semakin meningkatnya stres. “Mengkudu memiliki zat Quercetin yang dapat mencegah pecahnya sel-sel mast di jaringan tubuh selain otak dan dapat melintasi sawar darah-otak”, jelasnya.

Penelitian ini  lanjutnya,  ditujukan untuk mengetahui apakah kandungan Quercetin dalam ekstrak maserasi mengkudu dapat menurunkan laju pecahnya sel mast di otak.

“Kami menggunakan hewan coba yakni tikus yang dibuat stres dan kemudian kami suntikkan ekstrak mengkudu. Jumlah, lokasi, dan tingkat degranulasi sel mast pada otak tikus diamati dibawah mikroskop.

Sasaran penelitian ini menguji kemampuan quercetin untuk mencegah pecahnya mast dan mengeksplor salah satu khasiat mengkudu sebagai obat tidur”, pungkasnya.

Setelah kami uji cobakan ke tikus kami mendapati tikus bisa tidur nyenyak tanpa membutuhkan waktu siklus normal .

Nantinya, kami berharap akan ada peneliti – peneliti lainnya yang melanjutkan penelitian tentang ekstrak mengkudu ini agar bisa di pergunakan sebagai alternatif atasi gangguan tidur pada manusia. (An4nk – HumasFKUB)

Konas XIII dan Annual Meeting PERNEFRI 2017


Laksanakan UU Dikdok FKUB dan RSSA Gandeng Kolegium, Segera Siapkan Pendirian Prodi Sub Spesialis IPD

$
0
0

Sebagai langkah dalam mewujudkan dan menjalankan Undang – undang Pendidikan Dokter, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dan Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Serta Perwakilan dari Kolegium Ilmu Penyakit Dalam,  berkesempatan untuk bertemu dan membicarakan gagasan Pendirian Sub Spesialis (Konsultan) Ilmu penyakit Dalam (IPD) di FKUB/RSSA.

Momen tersebut tertuang dalam kegiatan “Penandatanganan Moment of Understanding (MOU) Penyelenggaraan Persiapan Pendidikan Dokter Sub Spesialis Ilmu Penyakit Dalam (IPD)” yang dilaksanakan pada Kamis (13/7/17) di Ijen Suite Malang.

Dalam pertemuan tersebut  hadir Perwakilan dari Kolegium Ilmu Penyakit Dalam  yakni Dr. dr. Imam Subekti, SpPD – KEMD menyampaikan, Fakultas Kedokteran sebagai penyelenggara dan pengelola pendidikan, Rumah Sakit sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan sedangkan Kolegium sebagai badan yang membuat modul ajar dan pendidikan secara bersama – sama telah berupaya untuk mewujudkan cita – cita pendidikan nasional dan memcahkan permasalahan kesehatan dimasyarakat.

Kolegium merasa bergembira tegasnya, bahwa ini sebenarnya inisiatif dari Malang ( Ibu Dekan dan Ibu Direktur RSSA) untuk melaksanakan kegiatan  MOU ini,  hal tersebut merupakan salah satu usaha dari Malang untuk mengemban dan menjalankan amanah UU Dikdok, dimana diselenggarakan pendidikan lanjutan bagi dokter spesialis di Malang.

Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) ini sudah dibuka tentunya akan ada serangan dari para ahli diluar, oleh karena itu dengan kerjasama ini FK sebagai penyelengara pendidikan, Rumah Sakit sebagai tempat pelaksanaan.  Maka akan dihasilkan lulusan –lulusan konsultan yang mumpuni dan berdaya saing, tentunya bukan hanya masyarakat Indonesia,tetapi  diharapkan juga untuk menyerang pasar dan era perekonomian global.

Pendidikan sub spesialis penting dalam  pelayanan tersier untuk memenuhi kebutuhan pendidikan lanjutan bagi Spesialis 1, kalau melihat pada Undang-undang  Guru dan Dosen yang menerangkan bahwa pendidikan itu harus diajar setingkat diatasnya, semoga MOU ini akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan dan untuk melayani masyarakat secara luas.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), Dr. dr. Sri Andarini, M. Kes, mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kolegium Ilmu Penyakit Dalam,  atas inisiasi rencana dan kerjasama pendirian Pendidikan Dokter Sub –Spesialis Ilmu Penyakit Dalam di FKUB – RSSA.

Dimana  dalam UU – Dikdok menyatakan bahwa dalam Penyelenggaraan Pendidikan Dokter dan  Dokter Spesialis  penyelenggaranya adalah Fakultas Kedokteran pada Perguruan Tinggi  dan  bekerjasama dengan Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana pendidikan  lainnya, serta melibatkan organisasi profesi kedokteran, terangnya.

Lebih lanjut dr. Andarini menekankan bahwa, Kami akan segera membantu  proses perijinan pendirian Prodi Sub Spesialis IPD FKUB – RSSA, dimana nanti perlu adanya SDM yang mumpuni didalamnya. Kami juga mengusulkan nantinya Satu Program Studi Sub Spesialis Ilmu penyakit Dalam tetapi didalamnya banyak cabang  dan minat – minatnya. Mengingat akan adanya  keterbatasan SDM kita dibidang Sub Spesialis ini ,  bahwa setelah nanti ada program studi maka nantinya pasti ada evaluasi melalui proses Akreditasi maka pada saat pendirian prodi harus sesuai dengan standart perguruan tinggi secara nasional, ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur RSSA Malang, dr. Restu Kurnia Tjahjani, M.Kes menyampaikan, kami dari RSSA mengucapkan terima kasih bahwa RSSA telah dipercaya melaksanakan pendidikan Sub Spesialis IPD.  Tentunya  kami masih memiliki banyak kekurangan – kekurangan, salah satunya  dimana kami masih banyak menerima pasien BPJS dan terkait dengan  minimnya anggaran tersebut,  tentunya nanti diharapkan adanya regulasi pada proses pendidikan Sub Spesialis dan pendidikan yang lain.

Kami dari RSSA sangat mendukung penuh pendirian prodi Sub Spesialis di FKUB, kami mohon masukan dari para Guru Besar dan Staf Ilmu Penyakit Dalam FKUb – RSSA semoga  nantinya kerjasama ini dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan guna melayani masyarakat.

Dalam acara tersebut dilaksanakan penandatangan naskah kerjasama antara beberapa pihak yakni Perwakilan Kolegium IPD, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan Direktur RSSA dengan disaksikan oleh Wakil Dekan I, jajaran Staf RSSA, Kolegium IPD, Staf IPD FKUB – RSSA dan beberapa undangan lainnya.  (An4nk- Humas FKUB)

Dekan Secara Resmi Terima 654 Maba dalam PK2Maba FKUB 2017

$
0
0

Bertempat dilapangan parkir Ex-Polinema, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya  secara resmi menerima  sebanyak 654 Mahasiswa baru tahun Angkatan 2017 / 2018.

Kegiatan penerimaan tersebut dikemas dalam kegiatan Probinmaba 2017 dengan tema “Pandawa Dwipantara” yang dilaksanakan selama 2 hari yakni Minggu dan Senin (20 – 21).

Dalam kesempatan tersebut Dekan didampingi oleh Wakil Dekan I, II dan III, Para Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi, Kepala Tata Usaha, Para Kasubbag, Staf Ahli Wadek III, Presiden BEM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Dalam laporannya Koordinator Lapangan Nur Hudayana menyampaikan, kami berharap semua kolega 2017 dapat mengikuti kegiatan ini dengan lancar semangat dan gigih, kami berharap angkatan 2017 dapat melanjutkan perjuangan di FKUB.

Dalam kesempatan yang sama Presiden BEM – FKUB, Evan Dwi Prima  dalam laporannya menyampaikan¸ untuk adik “ maba kami ucapkan selamat datang, selamat menerima apapun yang diajarkan oleh kakak”, selamt belajar selama proses belajar di FKUB.

Suatu saat kalian yang akan menjadi pengganti kita semua, lihatlah sebelah kanan dan kiri sayangi, hormati dan peduli terhadap sesama sampai nanti kalian selesai.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang kemahasiswaan Dr. dr. Yuyun Yueniwati P.W. M.Kes., Sp. Rad (K) berkesempatan memperkenalkan Jajaran Pimpinan dan Pejabat Struktural dilingkungan FKUB.

Jumlah Maba 2017 dari Program Studi Sarjana (S1) Kedokteran sejumlah 218 mahasiswa, dari Prodi S1 Ilmu Keprawatan sebanyak 154 Mahasiswa, dari Prodi S1 Keprawatan dari Seleksi Alih Program (SAP sebanyak  82 mahasiswa, Sementara dari Proghram S1 Ilmu Gizi sejumlah 115 Mahasiswa dan 24 diantaranya adalah mahasiswa SAP, Farm,asi 84 Mahasiswa dan Kebidanan 77 mahasiswa sehingga jumlah total 654 Mahasiswa.

Ditambahkan oleh Dekan FKUB Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes kami berharap saudara bisa menikmati proses pendidikan ini, belajar yang rajin dan apabila ada kesulitan segera menghubungi dan berkonsultasi kepada kami, tutur wanita yang akrab disapa dengan dr. Rini ini. (An4nk/Humas FKUB)

Rayakan Idul Adha 1438 H, FKUB Kumpulkan 5 Ekor Sapi dan 13 Ekor Kambing Untuk Hewan Kurban

$
0
0

Dalam rangka merayakan Hari raya  Idul Adha 1438 H , Panitia Hari Besar Islam Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB)  telah mengumpulkan  dan menyalurkan  serta memotong hewan Kurban sebanyak total 5 ekor Sapi dan 13 Ekor Kambing  hasil  pengumpulan dari sivitas akademika FKUB sebagai hewan kurban kebeberapa tempat. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu (2/9/17) di halaman Parkir Gedung Pusat Pendidikan (GPP) FKUB.

Dalam laporannya Wakil Ketua Pelaksana Lulut Endi Sutrisno, SE, MAB. mengatakan, kegiatan rutin yang dilaksanakan pada tiap tahunnya ini, sejauh ini panitia telah mendata secara kolektif para penyumbang hewan kurban dan mendistribusikan hewan kurban keberapa tempat, seperti Rumah Sakit Islam, Masjid, Musholla, Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Panti Asuhan dan Pusat Pengembangan Agama UB, ungkapnya.

Selanjutnya, Kasubbag Umum dan BMN FKUB ini menambahkan pada kali ini hewan kurban yang akan kami serahterimakan sejumlah 2 ekor sapi dan disalurkan ke beberapa tempat dengan rician sebagai berikut: 1 ekor Sapi disalurkan ke Masjid Al –Ikhlas jalan raya Klampok RT. 03 RW 04, Kecamatan Singosari, dan 1 ekor sapi disalurkan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Aisiyah Malang,  sedangkan 3 ekor sapi lainnya akan disembelih dan disalurkan kepada keluarga besar sivitas akademika FKUB dan warga sekitar.

Sedangkan Penyaluran 13 Hewan Qurban Kambing dibagikan kebeberapa tempat antara lain : 6 ekor kambing di FKUB, 2 Ekor Kambing ke PPA-UB, 2 Ekor Kambing ke Yayasan Taqwa Al- Qolbi Jl. Joyo Agung II Tlogomas, Lowokwaru Malang., 1 Ekor Kambing ke Masjid Al Fatah Junrejo Batu, 1 ekor kambing ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Jl. Bougenvil No. 2 Desa Purwosekar Kecamatan Tajinan., 1 ekor kambing ke Masjid Nurul Islam  Jl. KH. Ahmad Dahlan No.2 Desa Sumbersuko Tajinan., 1 ekor Musholla Al Muslimin Perum Tangkilsari, Tajinan dan 1 Ekor Kambing ke MI Muhammadiyah Nurul Islam Tajinan.

Sementara itu Dekan FKUB Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes dalam sambutannya menyampaikan, penyembelihan Hewan Kurban ini merupakan bentuk peringatan akan ketaatan Nabi Ibrahim AS yang telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk berkorban dengan menyembelih putranya yang bernama Ismail. Pengorbanan dan ketaatan beliau sangat menginspirasi kita semua untuk selalu berkorban bagi nusa, bangsa dan masyarakat pada umumnya.

Kami mengucapkan terima kasih banyak atas jerih payah dari para panitia dan para mahasiswa yang telah bersedia dengan ikhlas menyisihkan sedikit rizkinya untuk bersama-sama menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban kali ini.

Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan kebaikan dan ridho Allah bagi kita serta bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkan, harapnya (An4nk/HumasFKUB)

Peringati Hari Hepatitis Dunia 2017, Divisi Gastroenterohepatologi IPD Selenggarakan Skrinning Hepatitis dan Penyuluhan Kesehatan Pada Anak Bina JKJT

$
0
0

Malang, (10/9) - Gandeng beberapa pihak, Divisi Gastroenterohepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam (IPD) FKUB – RSSA  mendapat banyak dukungan untuk menyelenggarakan bakti sosial  dengan tema “Skrinning Hepatitis dan Penyuluhan Kesehatan Pada Anak Bina JKJT”.

Kegiatan yang dilaksanakan di Jalan Blitar 12 Malang ini merupakan  langkah awal dalam upaya deteksi dini adanya  indikasi penyakit Hepatitis B dan C bagi kalangan anak jalanan di Malang.

Agustinus Teja Bawana atau yang akrab disapa dengan “Ayah Teja” adalah Penggangas sekaligus Pendiri Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT). Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap kepedulian dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang (RSSA) yang telah menfasilitasi dan mengirimkan timnya untuk memberikan penyuluhan kesehatan serta melakukan Skrinning penyakit Hepatitis bagi anak binaan kami, ungkapnya.

Siapa sangka Pria yang berpenampilan nyentrik ala punk ini, menaruh kepedulian yang sangat besar terhadap para kaum marjinal yang selama ini dianggap negatif dan dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

Meskipun awalnya ia mendapat pertentangan dari keluarga besar dan rekan-rekannya, tetapi ia mengaku sangat prihatin dengan kondisi pemuda yang rata-rata adalah korban dari ketidakadilan antara lain seperti;  korban kekerasan seksual (pemerkosaan), anak yang kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya, rata-rata berasal dari keluarga yang berpisah (broken home), dan faktor pengaruh lingkungan dalam pergaulan. Anak binaan kami sekarang sudah tercatat sebanyak 1800, yang aktif sekitar 800.

Kami senang dengan kepedulian dari FKUB yang telah menerjunkan SDM yang sangat membantu dan memberikan informasi bagi kami dan anak didik kami, semoga kegiatan seperti ini tetap dapat terus berlanjut, harapnya.

Sementara itu, dr. Syifa Mustika, SpPD selaku ketua pelaksana menyatakan, Tujuan awal dilaksanakannya kegiatan ini adalah dalam rangka memperingati hari Hepatitis sedunia.

Kami merencakan skrinning Hepatitis pada populasi beresiko, kali ini kita mepopulasi anak jalanan karena mereka rentan dengan penyakit Hepatitis B dan C karena memunkinkan terpapar dan penularan dari penyakit ini melalui beberapa faktor antara lain; dari orang tua yang mungkin memiliki riwayat penyakit tersebut, pengaruh lingkungan dan gaya hidup (minuman beralkohol, jarum suntik, tato dan pemakaian narkoba) serta seks bebas.

Kami ingin melakukan skrinning sehingga dapat mengetahui jumlah angka penderitanya dari kalangan anak jalanan ini, setelah itu lakukan beberapa upaya edukasi dan pemeriksaan lebih lanjut. Supaya mereka bisa menjaga bagi mereka yg posistif terjangkit penyakit Hepatitis akan segera kami  bantu untuk penanganan lebih lanjut.

Pada kegiatan yang kami laksanakan hari ini, Jumlah panitia sekitar 30 PPDS –  IPD , 15 DM, 15 orang dari Patelki Perhimpunan Analis laoboratorium, kerjasama dibantu oleh KOPI  (Komunitas Perempuan Peduli Indonesia) , Lab.  Prodia, dan Kimia Farma Laboratories.

Sedangkan jumlah peserta ditargetkan sebanyak 150 peserta, yang terdiri dari  35 anak – anak dan sisanya dewasa bahkan tadi juga ada peserta yang terkecil yakni ada bayi berusia 3 bulan sampai usia dewasa  juga ada,. Kami memberikan

Tahapannya mereka datang registrasi, masuk anamesis dan pemeriksaan fisik, dilakukan pengobatan, masuk ke sesi skrinning sample darah untuk  hepatitis B dan C , setelah itu mereka kami berikan penyuluhan, Setelah kami mengetahui hasil labnya dengan cepat maka  diharapkan dapat dihitung jumlah  angkanya, setelah itu ada tahap konseling karena keterbatasan waktu , bahwa hasilnya dikumpulkan, karena nanti dari pihak LSM yg akan menfasilitasi mereka untuk pengobatan lebih lanjut.

Saat ini sudah ada yg positif, sama seperti tahun lalu skrinning yang kami laksanakan di Lembaga Pemasayarakat (Lapas) Lowokwaru, telah didapatkan hasil prevalensi yakni  12%  dan merupakan data prevalensi Hepatitis  yang cukup tinggi.

Kami berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan, sehingga setelah skrinning harusnya dilakukan upaya pengobatan dan edukasi, dan bagi yang belum harus dilakukan  vaksinasi, dan berdasarkan  data tersebut kami ingin memberikan masukan kepada  pemerintah sehingga dapat dijadikan program vaksinasi massal karena kalau harus melakukan vaksinasi mandiri biayanya cukup mahal, dan kami ingin ada upaya pencegahan sehingga penyakit yang sangat banyak orang tidak menyadari adanya indikasi penyakit ini bisa tidak tertular dan memahami bahaya atau dampak dari penyakit Hepatitis ini.

Cara paling mudah kontak darah atau cairan tubuh, transfuse darah, jarum suntik, hubungan seksual, ibu ke anak pada saat kehamilan dan kelahiran, jarum suntik . Jadi hanya dengan ketemu ngobrol, atau sekedar makan bareng saya kira gak ada masalah, nah yang jadi  masalah adalah ketika melakukan kontak fisik, ungkap dokter spesialis penyakit dalam tersebut.

Di Malang sendiri belum kami dapatkan jumlah angkanya, namun kami sduah dapat data di tingkat nasional sekitar 7-8 % . Harapannya, dengan kegiatan ini pertama kita bisa deteksi dini tidak bergejala bahkan sdh lanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati, krn kalau sdh terlambat akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bagi masyarakat.

Kami berharap acaranya dilanjutkan dan di dukung sepenuhnya oleh pihak terkait terutama Fakultas Kedokteran UB karena hal ini  merrupakan pembelajaran yang sangat efektif, dengan ikut serta dalam kegiatan seperti ini kami meminta para mahasiswa dapat  berlatih serta  memberikan edukasi bagi masyarakat.Karena saat mereka sudah lulusdan berkiprah ditengah – tengah masyarakat, maka mereka bisa tahu bagaimana cara mengedukasi dan turun ke masyarakat. Bentuk pembelajaran secara nyata dan langsung  serta  Kerjasama seperti ini akan di wajibkan dan berkelanjutan tinggal nanti sasarannya kemana saja, harapnya.

Langkah yang kami laksanakan untuk bekerjasama dengan Komunitas ini adalah berkunjung dahulu semingggu sebelum acara. Kita ajak ngobrol dengan pendekata, kami juga membawa para PPDS dan Coass yang  kita ajak meninjau  lokasi dan dari sini kami  diperlihatkan dan diberitahu bahwa untuk mendekati anak jalanan ini membutuhkan kesiapan mental yang kadang ketemu dengan banyak orang yang mungkin  sensitive dan emosional meskipun hanya lewat kontak mata maka dapat  menjadi masalah besar, tetapi kesulitan ini merupakan hal yang baru dan berkesan bagi kita dan kalau kita terjun dan membantu mereka, dan ada kepuasan tersendiri bagi kami.

Dan kami tadi  juga  mendapati ada seorang ibu yang baru  melahirkan secara Caesar, dan minta tolong lepas jahitan  karena faktor keterbatasan biaya sehingga tidak bisa control ulang ke dokter obsgyn, disitu kami merasa sangat tersentuh. Karena kami bukan dokter yang kompetensinya spesialis obsgyn, maka kami pun mencoba memberikan pertolongan dengan cara praktek menjadi seorang dokter umum  kami menolong membersihkan luka bekas operasi dan mengganti dengan pembalut luka baru yang sesuai sesuai dengan kemampuan kami,.

Dari sini kami dapat berbagi  pengalaman menemui banyak sekali golongan masyarakat yang selama ini terabaikan dan kurangnya kepedulian dan saat ini hepatitis C sudah bisa disembuhkan,  tetapi kalau Hepatitis B masih harus mendapatkan perawatan lebih lanjut. Perlu diketahui bahwa Hepatitis tidak bergejala tetapi kami berharap seluruh masyarakat waspada dan sering memeriksakan kesehatannya untuk dapat mengetahui adanya indikasi awal penyakit  sebelum terlanjur masuk stadium lanjutan.(An4nk – Humas FKUB)

Kepedulian Alumni STKM diwujudkan dengan Bangun Kolam Ikan dan Selasar di FKUB

$
0
0

Sebagai bagian penting dari tonggak sejarah lahirnya Pendidikan Dokter di Malang yang kemudian bergabung di kampus negeri yakni Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB),  kepedulian dari Alumni Sekolah Tinggi Kedokteran Malang (STKM) patut diacungi jempol. Yakni dengan membangun kolam ikan dan selasar yang ditandai dengan peletakan batu pertama pada Minggu (17/9) kemarin.

Kegiatan yang dikemas dalam Reuni akbar dan Peletakan Batu Pertama pembangunan kolam ikan dan selasar ini dipusatkan  di sebelah Pintu Masuk Timur Sayap Selatan Gedung Pendidikan Bersama (GPB) atau Gedung Baru FKUB,dan dihadiri oleh seluruh alumni STKM angkatan 1963 sampai 1973.

Turut Hadir  dan mendukung kegiatan ini Dekan Fakultas Kedokteran UB Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes yang didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKUB, Prof. Dr. dr. Loeki Enggar Fitri, M.Kes, SpParK  serta seluruh alumni yang sebagian besar telah  berkiprah dan mengabdikan diri menjadi tenaga Pendidik senior di FKUB dan banyak juga yang berkiprah diseluruh pelosok nusantara dan penjuru dunia.

Dalam laporannya, Wakil dari Alumni STKM Dr.dr. Sugiharta Tandya, SpPK mengatakan, bahwa pembangunan Kolam Ikan dan Selasar ini bertujuan sebagai wahana penunjang pendidikan bagi generasi mahasiswa Fakultas Kedokteran UB kedepan. Kami ingin bangunan ini dapat dijadikan tempat berkumpul, melakukan musyawarah, dan belajar bagi seluruh mahasiswa FKUB.

Menanggapi hal tersebut Dekan FKUB Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes menyambut haru atas dedikasi dan kepedulian dari para Senior Alumni STKM. Menurutnya, hal ini sangat luar biasa karena selama ini kepedulian dan sumbangan dari  alumni sangat kami butuhkan terutama dalam hal memajukan kampus kita.

Sebagai informasi, pada beberapa tahun yang lalu kami telah menerima sumbangan dari Alumni berupa mobil atau Bis Katarak yang sangat berguna hingga sampai dengan saat ini untuk melayani dan memberikan pengabdian kepada masyarakat dalam hal operasi katarak, tutur Wanita yang ramah dan akrab dipanggil dr. Rini ini.

Dan sumbangan tersebut sangat membantu kami terutama dalam hal penilaian saat kami menerima kunjungan dan akreditasi dari BAN PT atau LAM PTKes sehingga dapat menambah poin positif bagi kampus kita. Alhamdulillah saat ini bertambah lagi 1 wahana penunjang pendidikan yang mudah-mudahan dapat berguna bagi kita semua dalam melaksanakan proses pendidikan kesehatan dan berhasil menelurkan lulusan – lulusan dokter dan tenagta kesehatan yang berkualitas, harapnya.  (An4nk-HumasFKUB)

Viewing all 410 articles
Browse latest View live